Akuntansi dan Laporan Keuangan
Pengertian Akuntansi
Akuntansi Adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, invektor,otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan didalam perusahaan, organisasi, lembaga pemerintah.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer atau manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Pihak-Pihak Yang Berkepentingan
Antara lain sbagai berikut:
1. Manajemen (pimpinan) perusahaan
Menggunakan informasi akuntansi sebagai alat penilaian pelaksanaan perencana operasi dan untuk penyusunan rencana operasi dimasa datang. Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan juga digunakan sebagai bukti pertanggung jawaban organisasi pada pihak lain yang terkait seperti para investor, krediktor dan pihak lainnya.
2. Para investor
Menggunakan informasi akuntansi sebagai alat untuk menilai apakah investasinya menguntungkan atau tidak sehingga dapat mengambil keputusan investasi ditarik atau dilanjutkan.
3. Para krediktor
Menggunakan informasi akuntansi sebagai alat untuk menilai apakah perusahaan yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjaman pada saat jatuh tempo pembayarannya dan apakah pinjaman yang diberikan cukup terjamin atau tidak
4. Instansi pemerintah
Menggunakan informasi akuntansi untuk kepentingan yang berkaitan dengan bidang tugasnya misalnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP)untuk penentuan besarnya pajak perusahaan yang terutang.
Prinsip Akuntansi
Menurut Niswongerdan fess (1996:349-353) adalah sebagai berikut:
1. Kesatuan usaha
2. Perusahaan berjalan
3. Bukti yang objektif
4. Unit pengukuran
5. Periode akuntansi
6. Penandingan pendapatan dengan beban
7. Konsistensi
8. Materialitas
9. Konsevatisme
Ikatan akuntansi Indonesia (1984:16) menjabarkan tentang pirinsip akuntansi sebagai berikut : prinsip akuntansi Indonesia merupakan himpunan prinsip, produser, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan,khususnya yang ditunjukan kepada pihak luar seperti : pemegang saham, kreditur, piskus, dan sebagainya.
Prinsip akuntansi memegang peranan yang penting terutama dalam pelaksanaan fungsi akuntansi sebagai penyedia akuntansi keuangan suatu perusahaan, sehingga dengan menggunakan prinsip dan konsep akuntansi maka pencacatan dan penilaian harta, hutang, modal, penghasilan dan biaya-biaya yang terjadi benar-benar mencerminkan kelayakan.
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan
(financial statement) adalah laporan yang menyampaikan informasi keuangan yang dipercaya kepada pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) tujuan laporan keuangan adalah :
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
2. Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai informasi termasuk menyediakan informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan
3. Keputusan secara umum yang menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian dimasa lalu
Isi Laporan Keuangan
Terdiri dari :
a. Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu,yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki,jumlah kewajiban,dan modal perusahaan
b. Penghitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
c. Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan .
d. Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Bentuk Neraca
Neraca dapat disusun dalam beberapa bentuk yang berbeda,dimana urut-urutan kelompok baik aktiva maupun pasiva juga berbeda-beda. Bentuk neraca yang sering ditemui dalam praktik ada 2 macam yaitu:
1. Bentuk rekening T, dimana aktiva disusun dibagian kiri dengan urut-urutan sebagai berikut
a. aktiva lancer
b. investasi jangkauan umum
c. aktiva tetap berwujud
d. aktiva tetap tidak berwujud
e. aktiva lain-lain
sedangkan pasiva disusun dibagian kanan dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu hutang dan modal. Hutang dan urut-urutan disusun sebagai berikut:
Hutang Lancar:
a. Hutang dagang
b. Hutang wesel
c. Hutang langganan atau titipan
d. Hutang biaya
e. Hutang Lancar lain-lain
Modal disusun dalam neraca dengan urut-urutan sebagai berikut:
a. Modal saham beredar
b. agio atau disagio saham
c. Modal penilaian kembali
d. Modal sumbangan
e. Modal lain-lain
f. Laba tidak dibagi, dibagi 2 yaitu: a.) belum ada tujuannya. b.)dicadangkan
2. Bentuk Laporan, dimana aktiva, hutang dan modal disusun dengan urutan kebawah (vertical). Perincian terhadap masing-masing kelompok baik aktiva,pasiva maupun hutang dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam neraca bentuk T.
Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menyajikan pendapatan dan beban untuk satu periode tertentu. Setiap perusahaan wajib meyusun laporan laba rugi. Mengapa? Karena laporan laba rugi berguna antara lain untuk :
1. Menetapkan besarnya pajak penghasilan
2. Menilai keberhasilan perusahaan dengan memperhitungkan tingkat profipabilitas (keuntungan)
3. Menilai laba perusahaan dengan membandingkan dengan laba dalam laporan tahun yang lalu
4. Menilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya biaya atau beban dan jenis komposisinya
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut prinsip akuntansi Indonesia
Tujuan akuntansi dan laporan keuangan menurut prinsip akuntansi Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dioercaya mengenai perubahaan dalam aktiva netto suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoeh laba
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Untuk memberikan nformasi penting lainnya mengenai perubahan aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktifitas pembiayaan dan investasi.
e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relavan untuk kebutuhan pemakai laporan.